
Satu Keluarga Hidup di Alas Kethu Selama 20 Tahun Tanpa Listrik
Wonogiri,(wonogiri.sorot.co)--Satu keluarga di Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri terpaksa tinggal di tengah hutan belantara lantaran tidak memiliki lahan tempat tinggal dan harta lainnya. Kondisi memprihatinkan ini dialami oleh keluarga Sutimin (50).
Di gubuk reot miliknya yakni di tengah hutan Kethu, Wonogiri atau sering disebut Alas Kethu, Sutimin mengatakan, ia sudah 20 tahun tinggal di kawasan hutan setempat. Ia tinggal bersama istrinya Karni (60) dan anak semata wayangnya, Supri (30).
"Dulu saya punya rumah warisan di Nguntoronadi tapi dijual karena ekonomi," katanya, Minggu (14/06/2020).
Lantaran sudah tidak punya rumah, di tahun 1990-an mereka memutuskan untuk mengontrak rumah dan kerja serabutan. Namun karena terkendala pendapatan, sehingga membuat mereka kesulitan untuk membayar kontrakan rumah. 
Hingga akhirnya di tahun 2000, mereka memutuskan untuk membangun gubug semi permanen di atas tanah milik Perhutani yang berada di dalam Alas Kethu, Wonogiri.
"Sebelum menempati rumah ini, saya pernah dua kali membuat rumah semi permanen, di sebelah Utara dan dekat sendang," imbuh Karni.
Menurut Karni, alasannya pindah ke gubug yang ia tempati saat ini lantaran lokasinya bisa untuk membuat arang. Sebagaimana diketahui bahwa mata pencaharian utama mereka saat ini yakni sebagai pembuat arang yang disetorkan ke warung angkringan atau hik. Namun karena jumlah arang yang diproduksi tidak pasti, ia juga bekerja serabutan.
Ironisnya, di zaman yang sudah modern seperti ini, setiap menjelang malam ia terpaksa menyalakan lilin sebagai penerang gubuknya.
"Dulu pernah dibantu mesin diesel tapi sudah rusak, jadi ya terpaksa kita pakai lilin," tuturnya.
Karni menambahkan, mereka sudah terbiasa hidup tanpa listrik, sehingga tidak ada rasa takut ketika malam tiba.
"Jam 3 sore di sini sudah gelap, sudah biasa juga," tandasnya.